BacaJuga: Mengenal Apa Itu Drama: Pengertian, Struktur, dan Jenis-Jenisnya. Adegan yang diperagakan di dalam sebuah pementasan ada di dalam naskah. Mulai dari tokoh, karakter, alur cerita, dan juga plot cerita tertulis di dalam sebuah naskah. Nah, kali ini kita akan membahas tentang teknik menulis naskah drama. Simak, yuk! Olehkarena itu mendengarkan satu orang yang berbicara secara monoton akan membuat anak cepat bosan. Dengan drama anak mendapat lebih banyak variasi sehingga anak bisa bertahan duduk dan mendengarkan cerita lebih lama. Berikut ini beberapa aspek drama yang perlu kita perhatikan: Aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh guru dalam pementasan Seorangaktor yang merupakan unsur utama dalam sebuah pementasan fragmen atau teater harus mampu memerankan tokoh dan karakter sesuai dalam naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Sebagai contoh, jika Sobat SMP sedang memerankan tokoh tentara dalam teater, itu artinya Sobat SMP juga harus bisa "menjadi" seorang tentara. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Drama merupakan sebuah karya sastra. Riantiarno 20113 mengatakan bahwa drama berasal dari bahasa Yunani, draomai atau dran, artinya bertindak, berlaku dan beraksi. Budianta dkk 2002 menyatakan, drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana. Moulton menyatakan, drama adalah kisah hidup di gambarkan dalam bentuk gerak disajikan langsung dengan tindakan. Jadi, drama merupakan sebuah pertunjukan atau tontonan yang didalamnya terdapat cerita naskah yang diperankan oleh aktor. Unsur-unsur inti dari drama yaitu naskah drama, pemain aktor/aktris, sutradara, tempat pertunjukan teater, dan selain unsur-unsur inti drama, ada beberapa faktor penting yang sangat membantu ketika pementasan drama berlangsung, salah satunya adalah Tim Artistik. Tim Artistik adalah salah satu yang paling penting, karena berperan bantu-membantu persediaan barang-barang untuk keperluan pementasan. Akan tetapi, apakah kita tahu tentang tim artistik? Lalu seperti apa tugas dari Tim Artistik ini? Apa itu Tim Artistik? Tim Artistik adalah sekumpulan orang yang bertugas untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan pementasan drama, baik kebutuhan pementasan ataupun kebutuhan aktor dan sutradara. Suroso 2015 129, menyatakan, Artistik berkaitan dengan kehadiran keindahan aspek visual dan auditif dalam pertunjukan. Artistik sangat membantu dalam pementasan, baik sebelum ataupun sesudah pementasan. Pembentukan Tim ini sangat berpengaruh terhadap bagus atau tidaknya suatu pementasan. Tim Artistik biasanya akan bekerja diluar panggung, dan mereka semaksimal mungkin akan memberikan apa yang dibutuhkan dalam Tugas Tim Artistik?Dari penjelasan di atas tentang Tim Artistik, lalu apa saja fungsi atau tugas-tugas Tim Artistik?. Suroso 2015 129 mengatakan ada enam fungsi atau tugas artistik, yaitu panggung atau pentas, setting atau dekorasi, tatalampu atau lighting, tatasuara atau sound effect, tatabusana atau kostum, dan tata rias wajah.Penata panggung/pentas Panggung merupakan tempat drama berlangsung, tempat para aktor memerankan adegan yang terdapat dalam naskah drama, ada tiga jenis panggung dalam drama. Pertama yaitu panggung poksenium atau konvensional, bentuk panggung ini menggunakan batas depan, panggung lebih tinggi dan membatasi jarak antar penonton dan pemain, contohnya gedung yang memiliki panggung dan memiliki tempat duduk penonton. Kedua, panggung tetater arena, bentuk panggung ini bisa segi tiga, segi empat, U, L, O, dan sesuai dengan keinginan sutradara, dan jarak antara pemain dan penonton sejajar. Ketiga, panggung terbuka, panggung ini biasanya berada diluar gedung dan udara terbuka, latar yang digunakan sifatnya alami, contohnya adalah candi yang digunakan sebagai panggung pementasan. Tugas dari Tim Artistik akan menata atau menyesuaikan panggung sesuai dengan naskah yang akan SettingDekorasi atau Setting merupakan bentuk pemandangan yang disajikan dalam pementasan, atau bisa juga latar belakang background pada pementasan. Alat yang digunakan untuk dekorasi berbagai rupa, jika naskah berhubungan tentang sekolahan maka tempat yang disajikan berbentuk gedung sekolahan, perlatan sekolahan, dan sebagainya, latar belakang yang digunakan menyesuaikan dengan naskah yang ditampilkan, misalnya rumah sakit, penjara, sekolah, sawah, dan lain sebagainya. Tugas dari Tim Artistik akan menyesuaikan dekorasi sesuai panggung dan mempersiapkan alat-alat dekorasi yang dibutuhkan dalam lightingTatalampu lighting merupakan bentuk cahaya yang ditampilkan dalam pementasan. Fungsi dari tata lampu ini untuk menerangi aktor, memberikan suasana dekorasi lebih hidup dalam panggung, dan memberikan efek yang lebih jelas dan alami dalam pementasan. Jensi-jenis lampu ada beberapa macam, Stip light lampu berderet, Spotliht lampu untuk menerangi bidang, Floodlight lampu untuk menerangi aktor. Tugas dari Tim Artistik akan mengatur tatalampu sesuai dengan kebutuhan merupakan efek suara pendukung dalam pementasan. Suara yang digunakan akan disesuaikan dengan pementasan, misalnya suara gemuruh, geluduk, tembakan, suara-suara hewan, dan bisa juga instrumen musik. Tugas dari Tim Artistik akan menyiapkan efek suara sesuai dengan kebutuhan atau KostumTatabusana atau Kostum merupakan kebutuhan sandang atau pakaian yang akan digunakan oleh aktor dalam pementasan. Tatabusana ini digunakan untuk memperkuat aktor dalam memerankan tokohnya. Tim Artistik bertugas menyiapkan pakaian-pakaian yang akan digunakan oleh aktor-aktor yang tampil dalam wajahTatarias merupakan kebutuhan atau bahan sebagai pendukung wajah make up aktor dalam memerankan tokoh dalam pementasan. Biasanya yang menjadi tatarias ini adalah perempuan guna mendandani aktor sebelum tampil. Tim Artistik bertugas menyiapkan peralatan make up yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan aktor sekaligus mendandani RujukanSuroso, 2015, Drama Teori dan Prektik Pementasan, Penerbit Elmatera dkk, 2021, Seni Drama, Modul Anita Kurnia, dkk, 2019, Pengantar Drama Cara Mudah Memahami Drama, Modul Malang. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Pementasan Drama oleh siswa MAN 7 Jakarta pada tahun 2016Kata drama pastinya sudah tidak asing lagi kita dengar. Bahkan semenjak di bangku sekolah kita sudah mempelajari tentang drama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, berlaku, bereaksi, dan sebagainya. Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian drama. Menurut Muolton, drama adalah kisah hidup yang digambarkan dalam gerak dan disampaikan langsung dengan tindakan. Sedangkan menurut Balthazar, drama adalah kesenian yang melukiskan sifat manusia dengan gerak. Drama merupakan salah satu jenis genre sastra yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan karya sastra lainnya seperti puisi, cerpen atau novel. Karena drama merupakan bentuk karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dapat dipentaskan serta dipertontonkan. Benhart juga mendefinisikan drama sebagai suatu karangan dalam prosa yang ditampilkan dengan dialog atau pantomim, suatu cerita yang mengandung konflik dan cerita tersebut dapat dipentaskan di panggung dramatik. Jadi dapat disimpulkan bahwa drama adalah jenis karya sastra yang menceritakan sebuah kisah, watak, tingkah laku manusia lewat peran serta dialog yang ditunjukkan di atas panggung, dan terkandung pesan-pesan drama di sekolahPelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang harus ada di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran sastra, khususnya drama di sekolah bisa dikatakan sampai saat ini hanya terfokus pada aspek kognitif dan pengetahuannya saja. Sehingga para siswa hanya mengetahui teori drama seperti judul naskah, nama dramawan atau unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik drama saja tanpa adanya praktik langsung dari siswa. Padahal dalam pembelajaran, apresiasi drama tidak hanya terfokus kepada aspek kognitif saja, tetapi juga harus melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Karena hal itu, kegiatan apresiasi drama di sekolah masih kurang mendapatkan perhatian. Ada baiknya apabila siswa sudah memahami dan menguasai pengetahuan akan drama, diharapkan siswa dapat mempraktikkan ilmu yang sudah didapatkannya dan mengaplikasikan teori drama dengan cara mementaskan sebuah drama. Drama dapat dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi sastra dan dimensi seni pertunjukan Hasanuddin, 199645. Sebagai bacaan sastra, drama memberikan gambaran cerita melalui dialog-dialog para tokoh yang terkandung di dalamnya. Sedangkan dimensi pertunjukan drama terdiri atas struktur drama yang berisikan dialog-dialog dan drama juga ditulis untuk pementasan. Selain mendapatkan ilmunya, akan ada banyak manfaat yang bisa diambil oleh siswa dari pertunjukan drama yang dilakukan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat meningkatkan minat siswa pada mempraktikkan pembelajaran dramaTernyata, guru juga bisa membuat pelajaran drama menjadi menyenangkan. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan membuat pementasan drama yang nantinya akan dipentaskan oleh para siswa. Dengan membuat kelompok drama dalam satu kelas menjadi 2 kelompok, maka apabila di dalam satu angkatan terdapat 6 kelas, maka akan ada 12 kelompok yang akan tampil. Bisa juga dengan membuat kelompok-kelompok kecil dalam kelas, sehingga hanya pementasan drama kecil yang dilakukan oleh satu kelas. Dalam mempraktikan pembelajaran drama, selain menerapkan ilmu yang sudah didapat dengan mempraktikannya, ternyata ada juga manfaat lainnya untuk para siswa. Dengan melakukan praktik langsung, mementaskan drama di luar kelas akan membuat proses kreatif siswa dalam memproduksi pementasan drama akan lebih terasa prosesnya. Melalui proses produksi pementasan drama di sekolah, siswa pastinya dapat belajar banyak hal. Seperti siswa belajar bersikap bertanggung jawab. Karena, ketika siswa terlibat langsung dalam memproduksi sebuah pementasan drama, maka siswa akan belajar bertanggung jawab sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing baik di depan panggung maupun di belakang panggung. Siswa juga akan merasa bertanggung jawab dalam proses mensukseskan acara bersama. Di dalam sebuah pementasan drama sangat dibutuhkan kerja sama dan kekompakkan sebuah tim atau kelompok. Dengan begitu, akan menumbuhkan keakraban yang terjalin dengan baik antar para siswa. Selain itu, dalam pementasan drama, siswa akan belajar bagaimana bermain peran dan berakting sesuai dengan peran tokoh yang dimainkan oleh siswa. Para siswa juga akan belajar bagaimana cara menulis naskah atau skenario yang baik dan diminati oleh orang-orang. Para siswa juga akan belajar bagaimana mengerjakan bagian artistik pada panggung, seperti menata panggung juga membuat property panggung. Pada drama juga tidak boleh dilupakan tentang kostum dan tata rias yang nantinya akan digunakan oleh siswa dalam pementasan drama. Dengan pementasan drama pun kita juga bisa mengetahui bakat atau potensi terpendam yang dimiliki siswa. Seperti siswa yang ternyata memiliki bakat acting atau bakat seni pada bagian artistik dan bakat pada bidang tata rias. Pementasan Drama oleh angkatan 30 MAN 7 Jakarta pada tahun 2016Melalui serangkaian proses dalam mementaskan drama, para siswa pun pastinya dapat banyak pelajaran yang bisa mereka ambil dan mendapatkan pengalaman baru bagi mereka. Selain mendapatkan pelajaran teori tentang drama, sekarang mereka bisa mempraktikkan ilmu yang sudah mereka dapatkan. Di dalam prosesnya juga akan menjadikan para siswa memiliki sifat yang rajin, giat, pantang menyerah, bekerja keras serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan jiwa yang bertanggung melakukan praktik langsung yaitu mementaskan drama di sekolah, akan memberikan hiburan tersendiri bagi para siswa dan juga guru karena drama bertujuan sebagai hiburan kepada penonton. Para siswa dapat memperoleh pembelajaran tentang drama secara lebih rinci yang mana akan membuat para siswa menjadi lebih aktif. Dengan begitu, hal ini dapat menjadi nilai plus tersendiri bagi guru bahasa Indonesia yang telah mengadakan pementasan drama. Jadi, yuk praktikkan ilmu yang sudah kita dapatkan. Sumber gambar suka menonton drama? drama apa saja si yang suka kalian lihat? seperti yang kita ketahui bahwa drama adalah cerita tiruan perilaku manusia yang dipentaskan, kekhususan drama sebagai genre sastra ini lebih berfokus kepada seni pertunjukan. Namun tahu kah kalian? bahwa drama tidak hanya dimainkan oleh orang-orang dewasa loh! drama juga bisa dimainkan oleh anak-anak. Sebuah karya sastra yang dibaca atau karya seni rupa yang dipandangi akan menghadirkan kesenangan tersendiri, hayo! bayangkan betapa senangnya jika melihat pementasan drama anak-anak. Sifat polos dan lucu mereka tentu akan membuat para penonton gemas, yaa anak-anak adalah drama yang diperankan oleh anak untuk penonton anak-anak pula. Menurut Padmodarmaya, drama anak-anak dibagi menjadi tiga yakni 1. Dramatisasi kreatif, bermanfaat untuk memperbaiki sifat-sifat anak yang kurang baik, misalnya pemalu, penakut, pembohong, dan sebagainya. 2. Drama anak-anak, dan 3. Drama rekreasi oleh anak-anak drama ini tidak mempersyaratkan seperti halnya drama anak-anak, melainkan lebih dititikberatkan pada pengembangan pengalaman bagi si pemain, yakni pementasan drama anak-anak orang dewasa pun ikut terlibat dalam penyiapan pentas mulai dari pelatihan, menata lampu, menata kostum, dsb. Peran orang tua pun sangat penting karena dapat mempengaruhi keberhasilan pentas drama tersebut. Drama anak-anak biasa ditampilkan pada saat perlombaan antar kelas, perlombaan antar sekolah, bahkan pada saat perpisahan drama anak-anak apa saja yang biasa ditampilkan? drama anak-anak yang biasa ditemukan bertemakan tentang kepedulian tokoh terhadap hal-hal sosial, keagamaan, pendidikan, dll. Penulis berpendapat, bahwa tema-tema yang dipilih dalam pementasan drama anak lebih bersifat edukatif dan mengesankan, kedua hal itu bertujuan untuk memberikan arahan positif kepada para penonton. Pertunjukan drama anak-anak tersebut sudah tentu disesuaikan dengan konteks ceritanya, kemampuan siswa, serta situasi dan kondisi sekolah setempat. Sehingga tidak memberatkan anak-anak dalam mementaskan drama anak-anak pun tidak mudah, pelatih perlu menyeleksi kembali anak-anak yang siap untuk tampil. Dengan selektif tersebut pelatih dapat mengetahui kekuatan mental dan fisik anak sebelum terjun ke dalam pementasan. Saat pelatihan, pelatih atau guru harus bersedia menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan anak dengan gembira, padat, dan jelas. Karena pementasan ditujukan kepada anak-anak yang sama sekali tidak mengerti drama. Drama anak-anak sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak, selain itu dengan bermain drama anak-anak dapat meningkatkan bahasa dan kepercayaan diri adalah cara agar anak dapat gemar bermain Reakreasi, tanamkan pada diri sang anak bahwa bermain drama merupakan sebuah reakreasi salah satunya dengan berpantomim. contoh anak laki-laki berpantomim menjala ikan di sungai, mengangkut batu besar, lalu memindahkan batu itu ke tempat lain. Jadi anak itu tinggal menirukan apa yang sudah dilakukan oleh pelatih, pastikan sang anak sungguh-sungguh dalam meniru adegan Ekpresi, pelatih drama dapat memberikan contoh ekspresi yang menggambarkan suasana hati. Menurut penulis, anak-anak dapat menerka ekpresi seseorang. Oleh karena itu, saat pelatihan ekpresi terhadap anak harus dilakukan secara berulang-ulang agar tercapainya Dukungan, hal ini menjadi aspek pendukung. Karena dukungan dari orang tua membangkitkan semangat anak dalam melakukan hal-hal yang PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI DRAMA SEJAK USIA DINI. Imaji, Februari 2006 61 – 73Ws, Hasanuddin. 2009. Drama Karya Dalam Dua Dimensi kajian, teori, sejarah dan analisis. Bandung Penerbit 2017. Mari Mengenal Drama. Surakarta CV Teguh Karya. Contoh kritik Anda dalam mementaskan drama tadi itu kurang ekspresinyaContoh saran Sebaiknya dalam mementaskan drama itu harus lebih dipahami maknanya

misalnya kamu akan membuat berita tentang pementasan drama